Bukan salahmu, bukan salahku, dan bukan pula siapa menyalahkan siapa. Jika memang hanya waktu yang dibutuhkan untuk sekedar menepi dari kepenatan dan kepekatan rasa yang membelit diri, tentu akan ada masanya buat kita melangkah lagi.
Disebabkan satu hati sebagai pengikatnya, kuharap segala duri itu dapat tercerabut dan tak menyisakan apapun selain sebuah kalimat penutup yang menyejukkan.
'Aku telah melampaui masa paling berat, dan esok selanjutnya aku telah harus lebih kuat dari sebelumnya' ...
http://www.facebook.com/note.php?note_id=201418856512
2 comments:
terkadang waktu dapat memeberikan semua jawaban dengan memberikan buah yang manis dan legit...
namun ranumnya buah itu sesungguhnya lahir dari perjuangan dan landasan sabar yang terbentang tak berhingga...
hehehehe... (duka ketang neng ah...)
Hehe.. Benar sekali, kang!
Sabar itu buah yang pahit namun terasa manis pada akhirnya. Makasih komentarnya, ya.
Post a Comment